KBB (BRS) – Saat pandemi Covid-19 melanda, oksigen dalam tabung menjadi salah satu kebutuhan utama bagi masyarakat. Lalu di tahun 2021, Jawa Barat (Jabar) membentuk Posko Oksigen Jawa Barat (Poskibar) untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
“Kasus Covid-19 sudah turun, dan saat ini bukan lagi pandemi tapi sudah endemi serta sudah tidak ada lagi darurat oksigen di masyarakat. Dengan pertimbangan tersebut, secara resmi, Poskibar saya bubarkan,” ucap Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin saat acara pembubaran Poskibar di Mason Pine Kabupaten Bandung Barat, Rabu (15/11/2023).
“Poskibar telah paripurna menunaikan tugas melayani kebutuhan oksigen selama pandemi COVID-19. Ada 4800 tabung sudah terdistribusikan ke masyarakat yang membutuhkan selama kasus Covid-19 melanda. Ditambah, saat ini bukan lagi pandemi tapi endemi,” ungkap Bey.
Bey mengapresiasi pengabdian dan kerelaan seluruh tim Poskibar yang menurutnya telah menyelamatkan banyak nyawa pasien COVID-19.
“Saya waktu pandemi COVID-19 masih di Jakarta, jadi tahu betul bagaimana oksigen diperebutkan, serta antrian warga untuk vaksin. Koneksi kenal pejabat pun sudah tidak berlaku, semuanya bergantung pada kecepatan,” kata Bey.
“Kita melihat bagaimana cepatnya Poskibar bergerak memenuhi kebutuhan oksigen pasien, sehingga banyak nyawa yang terselamatkan,” imbuhnya.
Menurutnya, pembubaran Poskibar menandai fase krisis oksigen dalam penanganan pandemi COVID-19 sudah berakhir. Namun Bey mengingatkan, perjuangan di bidang kesehatan ini belum berakhir, termasuk dalam kewaspadaan menghadapi potensi-potensi krisis kesehatan di masa mendatang.
“Kita masih harus terus menjaga kesehatan, dan terus berkolaborasi untuk membangun Jabar yang lebih tangguh di masa depan,” kata Bey.
Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Taufiq Budi Santoso menyebutkan bahwa pembubaran ini didasarkan pada terbitnya Keputusan Gubernur Nomor 443/Kep.700-Hukham/2023 tentang pencabutan Kepgub Jabar yang berkaitan dengan pencegahan dan penanggulangan COVID-19 di Jabar.
Taufiq juga mengungkapkan apresiasi juga disampaikan kepada tim Poskibar di kabupaten/kota, serta kepada para donatur yang sudah berkontribusi pada penyediaan oksigen di Jabar selama masa pandemi COVID-19.
“Jadi, posko oksigen dengan terbitnya Kepgub ini berakhir tugasnya, dan akan diserahterimakan untuk dilanjutkan oleh Dinas Kesehatan,” pungkas Taufiq.
Tercatat, jumlah aset stok gudang oksigen yang diserahterimakan kepada Dinas Kesehatan Jabar per 29 Desember 2022 adalah 308 unit concentrator, 9.535 unit regulator, dan 3.548 unit tabung oksigen, dengan rincian 46 tabung kapasitas 10 meter kubik, 952 tabung kapasitas 1 meter kubik, dan 2.550 tabung kapasitas 6 meter kubik.
Selama beroperasi sejak 2021, Porkibar telah mendistribusikan 4.696 tabung oksigen kepada masyarakat, 125 concentrator, dan 147 regulator. Sedangkan pada 2022, 140 tabung oksigen, 210 concentrator, dan 140 regulator.