Bandung (BRS) – Tinggal menghitung hari pelaksanaan Pemilu pada 14 Februari 2024 untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, DPR, DPRD dan DPD.
Dan semalam, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat keempat Pemilihan Presiden yang mempertemukan tiga calon wakil presiden di Jakarta Convention Center, Minggu (21/1/2024).
Debat semalam mengambil tema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, serta Masyarakat Adat dan Desa.
“Tema debat kali ini terkait dengan pangan, sumber daya alam, energi, agraria, dan lainnya, yang merupakan persoalan dasar masyarakat yang sampai saat ini masih ada permasalahan yang belum terselesaikan,” ucap Ketua Tim Pemenangan Daerah Ganjar Pranowo – Mahfud MD Jawa Barat Ono Surono, di sela-sela nonton bareng debat cawapres di Lapang Tegalega, Kota Bandung.
Ono menyebut, bahwa dari persoalan pangan sampai saat ini masih mengandalkan impor termasuk impor beras.
Selain itu, Ono juga mengatakan, jika alokasi untuk pupuk subsidi selalu ada pengurangan di tiap tahunnya yang membuat komoditas itu sulit diperoleh oleh petani.
“Terkait reforma agraria, memang saat ini pemerintah memiliki program memberikan lahan-lahan kepada rakyat atau petani yang berasal dari kawasan yang dikelola oleh Perhutani. Tapi saya melihat masih banyak petani yang belum mendapatkan itu. Dan per hari ini, rata-rata kepemilikan lahan oleh petani itu hanya 0,2-0,5 hektar, sedangkan pengusaha sawit, pengusaha kebun bisa menguasai hingga ratusan ribu hektar walaupun dalam bentuk HGU,” ungkap Ono.
Berdasarkan apa yang dijawab oleh calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD di dalam debat, itu harus ada perbaikan data guna menuntaskan persoalan tersebut.
Peraturan perundang-undangan terkait persoalan yang diangkat dalam debat, lanjut Ono, sudah ada, hanya saja pemerintah belum berani mengeksekusinya secara penuh.
“Pak Mahfud tadi menyampaikan masih ada oknum-oknum yang menghambat eksekusi-eksekusi tersebut. Sehingga harus ada political will dari presiden yang akan datang agar peraturan-peraturan tersebut berpihak kepada rakyat dan memberikan kesejahteraan kepada rakyat,” jelas Ono.
Di sisi lain Ono mengatakan, jika masyarakat Jawa Barat sampai sekarang masih banyak yang belum menentukan pilihannya, padahal sudah empat kali debat calon presiden dan wakil presiden digelar KPU.
Menurutnya, kondisi ini terjadi lantaran masyarakat masih ingin mendapat secara jelas visi misi, dan program yang dimiliki pasangan calon presiden dan wakil presiden melalui seluruh debat yang diselenggarakan KPU.
“Saya melihat masih ada sebagian pemilih di Jawa Barat yang tidak mau asal pilih. Mereka pemilih cerdas, mereka ingin melihat seorang calon presiden dan calon wakil presiden memiliki political will, niat untuk menjadikan Indonesia jauh lebih baik. Dan semoga rakyat Jawa Barat cerdas untuk memilih yang sudah terbukti kemampuan dan integritasnya, yaitu pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD,” pungkas Ono.