Bandung (BRS) – Setiap momen Lebaran, ada tradisi membagikan uang lembaran baru, mulai dari pecahan seribu, sampai pecahan sepuluh ribu, limapuluh ribu hingga tujuhpuluh lima ribu. Untuk mendapatkan uang lembaran baru tersebut, masyarakat berbondong-bondong ke bank untuk menukarkan uangnya dengan lembaran yang baru.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Wilayah Jawa Barat (Jabar) bersama perbankan kembali membuka layanan penukaran uang bertajuk “SERAMBI: Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri”, Rabu (20/3/2024).
“Hari ini launching penukaran, dan serentak ya di 3 kantor Bank Indonesia wilayah Jawa Barat, yaitu di Bandung, Cirebon, dan Tasikmalaya. Penukarannya sendiri baru dimulai dari 26 Maret sampai 2 April 2024,” ucap Kepala BI Jabar Muhammad Nur.
“Kami dari Bank Indonesia se-Jawa Barat menyiapkan uang tunai sebesar Rp13,2 triliun. Ini lebih tinggi dari proyeksi kebutuhan uang masyarakat sebesar Rp13,1 triliun,” terang M. Nur.
Lebih lanjut M. Nur mengemukakan, program SERAMBI menyediakan layanan penukaran uang di 306 titik yang tersebar di seluruh wilayah Jabar, seperti diantaranya di halaman kantor BI, di masing-masing kantor bank, kas keliling BI di 21 titik yang lokasinya dapat dilihat di website BI, stasiun kereta api, terminal bis, bandara, di beberapa rest area jalan tol diantaranya KM 149, serta di beberapa pasar.
“Mohon juga bagi masyarakat agar menukarkan uangnya di titik-titik lokasi penukaran uang SERAMBI yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan perbankan. Hal ini dikarenakan sudah terjamin pasti jumlahnya, dan pasti keasliannya,” jelas M. Nur.
“Khusus untuk layanan penukaran di kas keliling, masyarakat diharapkan melakukan pemesanan terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR yang dapat diakses melalui laman https://pintar.bi.go.id,” kata M. Nur.
M. Nur juga menuturkan, Rp13.2 T tersebut disiapkan dengan mempertimbangkan perekonomian Jabar yang diperkirakan akan tumbuh seiring mobilitas masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri, disertai juga dengan akseptasi digital di Jawa Barat yang semakin luas.
Secara spasial, lanjut M. Nur, kebutuhan uang tunai paling tinggi yaitu 61,3% bersumber dari wilayah Priangan (diluar Bodebek), diikuti wilayah Cirebon-Indramayu-Majalengka-Kuningan sebesar 23,7%, dan wilayah Priangan Timur sebesar 15%.
Layanan penukaran uang secara terpadu ini merupakan kerja sama Bank Indonesia Jawa Barat dengan 14 bank yang terdiri dari bank bjb, BCA, Mandiri, BNI, BRI, BTN, BSI, bank bjb Syariah, Bank DKI, CIMB Niaga, KB Bukopin Syariah, OCBC Bank, Bank Woori Saudara, dan Maybank Indonesia.
Sejalan dengan tema SERAMBI “Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Berkah”, Nur juga mengajak warga Jawa Barat untuk bijak berbelanja sesuai kebutuhan, tidak berlebihan/menimbun, dan memastikan kualitas setara dengan harga.
Lalu bijak juga dalam berbelanja produk dalam negeri, khususnya produk UMKM, dan bijak mengalokasikan uang Rupiah secara tepat dengan cara berhemat dan membiasakan budaya menabung atau investasi.