Sistem Kesehatan Petugas Pemilu Perlu Perbaikan

admin

admin

Bandung (BRS) – Kesehatan para petugas pelaksana pemilu atau umum disebut KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara), menjadi sangat penting, mengingat tingginya tanggungjawab yang diembannya.

Diketahui, salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan pemilu adalah kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS). Mengutip Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2022, KPPS berkedudukan di tempat pemungutan suara (TPS). Tugas utamanya adalah menyelenggarakan pemungutan suara.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan, perlu perbaikan sistem terkait pembagian tugas dalam pelaksanaan Pemilu. Khususnya terkait kesehatan agar para petugas tetap fit dalam menjalankan tugasnya.

“Kami mengharapkan ada perbaikan sistem. Karena jika caranya tidak berubah tetap saja akan banyak yang sakit. Saya pikir masuk akal jika sistemnya dirubah,” kata Anhar, dikutip dari siaran persnya, Sabtu (17/2/2024).

Ia meminta kepada KPU agar mewajibkan para petugas untuk mengedepankan kesehatan. Salah satunya sarapan sebelum melaksanakan tugas.

“Jaga kondisi badan, salah satunya saya meminta KPU mewajibkan mereka sarapan. Karena dari situ mulai tidak dirasa, ketika pencoblosan sore baru terasa mual segala macam,” jelasnya.

Anhar menuturkan, pekerjaan para petugas baru selesai sekitar pukul 03.00 atau 04.00 WIB (dinihari). Artinya begadang, sehingga kurang waktu untuk istirahat.

“Apakah bisa dilaksanakan menjadi 2 hari? Hari pertama untuk pencobolosan, hari kedua perhitungan, misalnya. Saya kurang paham secara aturan bagaimana, tapi dari sisi kesehatan melihat kalau sistemnya masih seperti ini berat. Sesehat apapun orang kalau harus bergadang apalagi dengan tekanan,” bebernya.

Namun, sesuai SOP, ia telah mengatur para kepala Puskesmas untuk memeriksa seluruh petugas Pemilu.

“Saya sudah meminta seluruh Kepala Puskesmas di Kota Bandung ini mengecek lagi seluruh anggota KPPS untuk memastikan kesehatannya. Khawatir masih ada yang sakit,” kata Anhar.

Sesuai data, yang terlayani masuk posko kesehatan selama pemilu berlangsung sebanyak 345 orang.

“Ini bukan anggota KPPS saja, ada petugas pemilu seperti Linmas dan Panwaslu. Total kemarin yang masuk ke data kami itu 345 orang yang kami layani dari 30 kecamatan,” katanya.

“Sementara yang masuk ke rumah sakit itu 10 orang, 8 sudah pulang, 1 meninggal dan 1 pasien baru masuk hari kemarin di rumah sakit Bandung Kiwari,” tambahnya.

Ia berharap, para petugas pemilu mampu menjaga kesehatannya, belajar dari pengalaman saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di WA Channel Dan Google News:

BERITA TERBARU