Bandung (BRS) – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menegaskan komitmennya untuk menjadikan Jawa Barat sebagai pusat pariwisata ramah muslim di Indonesia. Hal ini ditandai dengan penutupan rangkaian Site Visit Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025 melalui Forum Ekosistem Halal untuk Menunjang Pariwisata Ramah Muslim Jawa Barat yang digelar di Balai Kota Bogor, Kamis (21/8).
Forum tersebut dibuka oleh Asisten Daerah Kota Bogor, Iceu Pujiati, mewakili Wali Kota Bogor Dedie Rachim. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa capaian Kota Bogor yang berhasil meraih peringkat pertama se-Jawa Barat sebagai pembina pariwisata ramah muslim terbaik pada 2024 menjadi modal penting untuk mendorong peringkat Jawa Barat di tingkat nasional.
“Pariwisata ramah muslim bukan sekadar label, melainkan komitmen nyata. Kami percaya konsep ini mampu menjadikan Bogor, bahkan Jawa Barat, sebagai destinasi unggulan baik di dalam negeri maupun internasional,” kata Iceu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat (Disparbud Jabar), Iendra Sofyan, menyampaikan bahwa Jawa Barat memiliki modal besar untuk menjadi magnet wisata ramah muslim. Selain memiliki populasi muslim terbesar, Jawa Barat juga ditunjang ketersediaan fasilitas ibadah yang memadai, kuliner halal yang berlimpah, serta akses transportasi yang mudah dijangkau wisatawan.
“Jawa Barat siap menjadi magnet baru pariwisata ramah muslim. Regulasi sudah mendukung melalui kebijakan pengembangan pariwisata ramah muslim dalam Pergub Ekonomi Syariah. Ini menegaskan komitmen pemerintah dalam menghadirkan pengalaman berwisata yang nyaman bagi wisatawan muslim,” kata Iendra dalam siaran persnya, Jumat (22/8/2025).
Lebih lanjut, Pemprov Jabar juga menekankan pentingnya ekosistem halal yang menyeluruh, mulai dari penyediaan produk bersertifikat halal, peningkatan kapasitas pelaku usaha wisata, hingga sinergi antar kabupaten/kota. Kolaborasi ini diyakini menjadi kunci agar Jawa Barat mampu memperkuat posisinya dalam IMTI 2025.
IMTI sendiri merupakan indeks penilaian yang digunakan untuk mengukur kesiapan destinasi wisata ramah muslim melalui indikator fasilitas ibadah, produk halal, transportasi, hingga promosi. Peringkat ini menjadi tolok ukur penting dalam menarik minat wisatawan muslim global.
“IMTI bukan hanya soal peringkat, melainkan momentum untuk membangun sinergi dan memperkuat ekosistem halal di Jawa Barat. Dengan potensi dan komitmen yang ada, kami optimistis bisa berada di posisi teratas tahun ini,” tegas Iendra.
Dengan fondasi sosial-budaya yang kuat dan dukungan penuh pemerintah daerah, Jawa Barat menatap 2025 dengan keyakinan untuk menjadi destinasi utama wisatawan muslim dunia.
