Bandung (BRS) – Jawa Barat kembali menegaskan semangat kebangkitan ekonomi melalui gelaran Sunda Karsa Fest 2025. Sebuah festival ekonomi kreatif dan syariah yang akan digelar di Trans Studio Mall Bandung, mulai tanggal 17 hingga 20 Juli mendatang.
Gelaran ini merupakan kolaborasi antara Bank Indonesia Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sebuah langkah strategis untuk menjawab tantangan ekonomi global yang masih berlanjut, mulai dari perlambatan ekspor hingga naiknya tarif perdagangan internasional.
Deputi Kepala Perwakilan BI Jabar, Muslimin Anwar, menyebut Sunda Karsa Fest dirancang sebagai ruang temu antara pelaku UMKM terkurasi dan konsumen kelas menengah atas. Harapannya, akan tercipta transaksi riil yang mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Ada 75 UMKM unggulan hasil kurasi, 244 booth yang kami hadirkan dalam gelaran ini. Belum lagi ada booth khusus desa wisata dari 27 Kabupaten/Kota di Jabar,” ucap Muslimin dalam paparannya pada acara Bewara Jawa Barat (BEJA) di Aula Barat Gedung Sate, Senin (14/7/2025).
Muslimin juga menyebut bahwa perhelatan ini menargetkan nilai transaksi hingga 15 miliar rupiah. Produk-produk yang dihadirkan meliputi kuliner, fesyen, kerajinan tangan, kosmetik halal, hingga layanan keuangan syariah.
Tak hanya berjualan, Sunda Karsa Fest juga menyuguhkan beragam aktivitas edukatif. Mulai dari workshop, seminar bisnis syariah, talk show inovasi UMKM, hingga Tabligh Akbar dan QRIS Jelajah—yang bertujuan memperkuat literasi keuangan digital.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Jabar, Noneng Komara Nengsih, optimistis potensi bisnis dalam ajang ini bisa mencapai 25 miliar rupiah, dengan target 100 ribu pengunjung selama empat hari.
Salah satu sorotan utama adalah fashion show batik lokal yang akan diperagakan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama putri bungsunya.
Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar Iendra Sofyan mengungkapkan, Sunda Karsa Fest 2025 bukan hanya soal jual beli, tapi juga soal kolaborasi, edukasi, dan optimisme bersama. Sebuah bukti bahwa kebangkitan ekonomi bisa dimulai dari kekuatan lokal.