Foto: Kompas.com
Bandung (BRS) – Kenyamanan beribadah di Masjid Raya Al Jabbar kembali ternoda akibat ulah para juru parkir (Jukir) yang mematok harga di luar harga yang tertera pada tiket atau karcis parkir.
Kejadian yang kembali terulang ini ramai di media sosial X (twitter) yang dialami dan diunggah oleh akun @petanirumah, Sabtu (13/4/2024).
Si pemilik akun merasa resah dan aneh atas perilaku yang diperlihatkan oleh para jukir yang meminta harga parkir di luar patokan harga sebenarnya.
Cuitannya di X hingga kini sudah direpost lebih dari 2500 kali, mendapat lebih dari 10ribu like, dan dikomentari lebih dari 2ribu komentar. Berikut cuitannya :
“Setelah magrib berangkat dari jatinangor rencana langsung mau ke ciparay. Berangkat 2 mobil namun di tengah jalan memutuskan untuk singgah sholat Isya ke Mesjid megah Al Jabar di kota bandung. Sampai di pintu masuk di kasih karcis parkir. Dari jauh sudah begitu kagum dengan keindahan Mesjid yang penuh dengan cahaya indah. Wajar sih Parkiran susah di cari karna ada ratusan mobil yang parkir. Udah bayangin ada ribuan orang yang akan sholat berjamaah di dalam.
Setelah keliling akhirnya nemu tempat parkir dan ada petugas parkir pakai rompi di dalam. Keluar mobil langsung di minta uang “seikhlasnya” karna udah bantu kasih aba aba parkir. Kasih 2 ribu nggak mau.
Lah katanya ikhlas. Kasih 5 ribu masih melengos akhirnya petugas bilang 10 ribu. Saya kasih aja. Karna udah adzan isya dan mau buru2 biar bisa jamaah bergegas deh ke Mesjid.
Sampai di pelataran jinjing sepatu ke tempat penitipan. Ternyata petugas nggak mau terima suruh masukin ke plastik. Balik lagi beli plastik yang di jual sebelum pelataran seharga 5 ribu. Akhirnya bisa titip sepatu dan di kasih nomor. Sebelum ambil wudhu kami mau ke toilet dulu. Baru masuk toilet udah di gedor2 petugas sambil ngomong pakai TOA keras banget “di toilet jangan lama-lama” . Belum juga mulai kesal akhirnya keluar aja dan langsung ke tempat wudhu.
Tempat wudhu besar dan sepi. Langsung naik ke atas ternyata yang jamaah hanya beberapa saf aja. Bahkan hingga jamaah selesai.
Lanjut ke tempat titip sepatu. Ternyata sepatu saya nggak di temukan. Sekitar 30 menit menunggu akhirnya saya tanya ke petugasnya. Padahal tanya baik2 petugas nya nyolot bilang kalau sepatu saya mungkin bukan di sini tapi di tempat sepatu wanita. Bahkan petugas lain dengan kata kata nggak enak Saya di suruh cari di tempat lain.
Emangnya saya pikun lupa letak sepatu di mana. Saya tegaskan kalau saya titip di sini dan ini nomornya. Akhir petugas lain bantuin. Ternyata sepatunya ada di bawah kaki dia.
Balik ke parkiran mobil ternyata petugas parkir udah beda lagi orangnya namun masih pakai rompi yang sama. Dan minta lagi 10 ribu “seikhlasnya”
Karna malas debat saya kasih 10 ribu. Saya di pintu keluar bayar parkir lagi 5 ribu. Waktu saya saya bilang udah bayar 2 kali 10 ribu di dalam petugasnya hanya senyum senyum aja.
Karna di luar macet ada satu petugas pakai rompi yang bantu keluar. Sambil ngulurkan tangannya minta seikhlasnya lagi. Karna udah kesal saya nggak kasih.
Saya mengagumi keindahan Mesjidnya tapi sayang ternoda oleh petugasnya.
Pantang lihat plat mobil beda,”
Menyikapi keluhan pengunjung karena adanya pungutan liar (pungli) di area parkir Masjid Raya Al Jabbar, Sekda Provinsi Jabar Herman Suryatman, yang juga Ketua Harian Dewan Eksekutif Masjid Raya Al Jabbar menegaskan akan segera mengambil tindakan tegas.
“Kami segera tindaklanjuti. Besok pagi (Minggu) akan kami bahas dengan berbagai pihak di lapangan, serta akan langsung kami tertibkan,” tegas Herman di Bandung, Sabtu (13/4/2024) malam.
Dikatakan, Dewan Eksekutif Masjid Raya Al Jabbar tengah menyelidiki dan akan segera menindaklanjuti keluhan pengunjung Masjid.
“Kami sangat menyesalkan kejadian tersebut. Untuk itu, kami atas nama Dewan Eksekutif Masjid Raya Al Jabbar menyampaikan permohonan maaf,” kata Herman.
Herman juga memastikan bahwa kejadian tersebut dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, serta tanpa izin dan di luar sepengetahuan pengelola.
Untuk itu, diimbau agar pengunjung dan jamaah lebih berhati-hati, serta tidak melayani siapapun yang melakukan pungli di area Masjid Raya Al Jabbar.
“Segera laporkan kepada kami atau pihak berwajib apabila ada kejadian serupa (pungli),” pungkasnya.