Bandung (BRS) – Saat menyambangi warga di Kampung Sukajadi Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung Cianjur, Senin (29/4/2024), Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin mendapati 65 Kepala Keluarga yang belum berani kembali ke rumahnya masing-masing karena kejadian tanah bergerak masih berlangsung.
“Sampai saat ini mereka masih berada di pengungsian sejak pertama kali kasus tanah bergerak terjadi Kamis malam lalu,” ucap Bey di lokasi pengungsian.
“Mereka takut untuk kembali, karena tanah bergerak masih terjadi,” kata Bey.
Diketahui, kasus tanah bergerak di Kampung Sukajadi, Desa Jatisari sudah terjadi sejak Kamis (25/4/2024) malam dan kembali terjadi pada Sabtu (27/4/2024).
Saat mengunjungi lokasi, Bey langsung meminta kepada Badan Geologi, PVMBG dan Pemkab Cianjur untuk segera melakukan assesment lokasi kejadian tanah bergerak di lokasi tersebut.
Menurutnya sejak semalam, pihaknya sudah meminta Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan untuk segera menerjunkan tim assesment ke lokasi.
“Saya minta untuk segera diassement, apakah lokasi ini masuk zona merah atau tidak? Kalau iya apa berarti kita harus melakukan relokasi? Jangan sampai masyarakat tidak diberi kepastian bagaimana mereka ke depan,” tegas Bey.
Bey yang menemui warga di tempat pengungsian mengaku mendapat keluhan dari warga yang meninggalkan kediaman mereka karena kejadian tanah bergerak masih berlangsung.
“Masyarakat menyampaikan, memang tanah masih suka bergerak, jadi mereka belum berani untuk kembali. Saya berterima kasih pada masyarakat dengan sadar mereka sudah mau mengungsi,” kata Bey.
Menurutnya keselamatan warga di lokasi kejadian harus menjadi dasar bagi Bupati Cianjur dan jajarannya untuk bergerak cepat memberikan kepastian relokasi.
“Mereka harus diberi kepastian. Kan diantara mereka ada yang bekerja, ada juga yang sekolah. Jadi jangan terlalu lama di pengungsian,” kata Bey.
PVMBG, Badan Geologi, BMKG dan BPBD Cianjur diminta untuk bersama-sama melakukan assesment secepatnya, karena dalam penilaian Bey, masyarakat terdampak harus segera direlokasi.
“Semuanya harus bersama-sama, saya minta segera secepatnya. Secara kasat mata ini dirasakan bergerak terus, jadi tidak mungkin lagi tinggal di sini, harus segera relokasi,” tegas Bey.
Pemprov Jabar sendiri dalam masa transisi sebelum adanya keputusan relokasi ini sudah menyiapkan dapur umum dan keperluan MCK bagi para warga. Pihaknya mengakui membangun rumah di lokasi relokasi tidak bisa segera mengingat lahan masih harus dicari.
Bey sendiri mengunjungi lokasi tanah bergerak dan berdialog dengan warga hanya didampingi Camat Bojong Picung Azis Muslim dan jajarannya. Menurutnya, meski kasus tanah bergerak di Kampung Sukajadi, Desa Jatisari sudah terjadi sejak Kamis (25/4/2024) malam dan kembali terjadi pada Sabtu (27/4/2024) namun sejauh ini baru pihaknya yang mengunjungi lokasi.
Camat Bojongpicung Azis Muslim mengatakan pihaknya berharap kedatangan Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin bisa mempercepat upaya tim dari Badan Geologi dan PVMBG segera melakukan kajian dan analisa tanah bergerak di Kampung Sukajadi.
“Kita berharap secepatnya ada analisa dan kajian, agar kami bisa menyampaikan ke masyarakat terkait status tanahnya. Kalau masih layak ditempati, kita akan ajak masyarakat untuk berbenah membereskan material rumah yang rusak, diperbaki mandiri, juga menutup akses air yang muncul dari retakan tanah,” kata Azis.
Jika keputusannya masyarakat harus relokasi, Azis memastikan pihaknya akan segera melakukan tahapan-tahapan relokasi seperti mencari lahan pengganti.
Sementara untuk jangka pendek, pihaknya sesuai perintah Pj Gubernur langsung mendirikan dapur umum di Balai Desa Jatisari.